Minggu, 28 Juni 2009

my design


Activity Project

* PENGERTIAN PROYEK SECARA UMUM

Secara umum proyek dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang jelas saat dimulainya dan jelas pula berakhirnya, serta dengan adanya dana yang tersedia.

Aktivitas tersebut dan jelas menjalankan fungsi transformasi yang hendak dicapai.

Dalam kaitannya dengan masalah pembangunan fisik, pengertian proyek secara fisik adalah sesuatu yang direncanakan untuk mengadakan investasi dalam rangka mendirikan suatu bangunan gedung, jalan, jembatan, irigasi, pelistrikan, pabrik-pabrik atau dalam rangka pengadaan peralatan penunjang pembangunan.

Dari kedua pengertian diatas terdapat kejelasan mengenai proyek, yaitu :

· Untuk mencapai hasil dengan kualitas atau mutu tertentu.

· Berlangsung diantara saat mulai dan saat belum berakhir.

· Adanya dana dan jumlah tertentu yang tersedia.

· Pada umumnya memiliki cirri-ciri tertentu dan bersifat kompleks.

Lingkup Pekerjaan Suatu proyek

Secara umum dari kehidupan proyek seperti yang dijelaskan dalam majalah arsitektur “ REGOL” juni 1983, Dimana dapat digambarkan sebagai berikut :


Penelitian dan perancangan biasa disebut studi kelayakan. Studi kelayakan menggunakan kerangka acuan ( TOR ) untuk menuju rancangan. TOR ( Term Of Reference ) pada suatu studi mengenai kemungkinan dan konsekuensi – konsekuensi baik secara teknik, ekonomi, sosial, financial, dsb terhadap kebutuhan pemilik. Tahap pelaksanan atau konstruksi biasanya disertai dengan tahap pengawasan.

* PENGERTIAN BANGUNAN GEDUNG ( ARSITEKTURAL )

Bangunan gedung yang berdasarkan Arsitektural adalah bangunan yang berdiri berdasarkan perhitungan-perhitungan baik dari segi site,ekonomi,fisika bangunan, dll,sehingga bangunan terasa nyaman, aman baik pada pemakai bangunan tersebut juga pada orang yang ada pada sekitar bangunan tersebut

* PENGERTIAN GAMBAR PROYEK

Gambar Proyek merupakan gambar-gambar uraian tentang lanjutan tahap Pra-rencana beserta gambar-gambar detail pokok dengan menggunakan skala yang lebih besar, garis besar uraian dengan syarat-syarat pelaksanaan (RKS) dan asumsi anggaran biaya yang dibutuhkan untuk instansi yang berwenang. 1 : 500, 1: 200, 1 : 100, 1 : 20

* PENGERTIAN RKS (RENCANA KERJA dan SYARAT)

Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan merupakan pedoman/petunjuk lebih lanjut bagi pelaksanaan bangunan dan harus ditaati oleh semua pihak, berdasarkan persetujuan serta merupakan penjelasan bagi gambar pelaksanaan yang kurang jelas atau tercantum.

RKS sebagai kelengkapan gambar kerja yang didalamnya memuat uraian tentang :

a. Syarat-syarat umum

Berisi keterangan mengenai pekerjaan, pemberi tugas dan pengawas bangunan.

b. Syarat-syarat administrasi

· Jangka waktu pelaksanaan.

· Tanggal penyerahan pekerjaan.

· Syarat-syarat pembayaran.

· Denda keterlambatan.

· Besarnya jaminan penawaran.

· Besarnya jaminan pelaksanaan.

c. Syarat-syarat teknis

· Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan.

· Jenis dan mutu bahan yang digunakan.

Setelah selesai, kemudian disahkan oleh DPU Cipta Karya untuk proyek pemerintah dan Direksi bersama pemberi tugas untuk proyek swasta.

* PENGERTIAN RAB (RENCANA ANGGARAN BIAYA)

Dalam RAB ini disebutkan jenis pekerjaan, volume dan berapa satuan yang merupakan hasil analisa harga satuan dan upah yang disusun dari buku analisa BOW, serta jumlah harga yang merupakan keseluruhan biaya bangunan secara lengkap dan terperinci. Rekapitulasi dan anggaran biaya ini hanya untuk pemberi tugas dan merupakan pedoman harga untuk penawan pada saat pelelangan.

Dana yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan dihitung berdasar volume pekerjaan yang ada dikalikan dengan harga satuannya. Untuk menentukan harga bahan bangunan dan upah kerja yang terpakai digunakan dengan pedoman standar yang berlaku, setelah diperhitungkan dengan biaya tak terduga dan pajak keuntungan pemborong (PPN), maka jumlah dana yang dibutuhkan dapat ditentukan besarnya.

* Pelaksanaan Pondasi

· Pekerjaan Strous

Bahan :

§ beton cor ;1semen: 2 pasir: 3 kerikil

§ besi tulangan : diameter 8 mm

§ besi beugel : diameter 6 mm

§ papan bekisting

Pelaksanaan :

§ bor tanah dengan kedalaman 4 m



Pengeboran Posisi Strous

§ masukkan tulangan straus kedalam lubang yang sudah dibor.



Tulangan Strous

Penempatan Tulangan Strous

§ Siapkan adukan cor beton (1 semen: 2 pasir: 3 kerikil)

§ tempatkan pipa pvc kedalam lubang yang sudah dibor tadi (panjang pipa mengikuti kedalaman lubang yang sudah dibor ) sebagai media untuk memasukkan adukan cor beton.



Peletakan Pipa PVC

§ Angkat pelan-pelan pipa yang sudah diberi/dimasukkan sebagian adukan,dengan cara menggesekkan pipa untuk menekan air tanah keatas.



Pengisian Cor Beton

§ Lakukan teknis seperti diatas secara terus-menerus sampai adukan cor beton sejajar dengan permukaan tanah.

· Pekerjaan Plat Lajur dan Sloof

Bahan :

§ beton cor ;1semen: 2 pasir: 3 kerikil (Ready Mix)

§ besi tulangan : diameter 12 mm

§ besi tulangan ulir : diameter 12 mm

§ besi beugel : diameter 8 mm

§ papan bekisting

Pelaksanaan :

§ permukaan tanah diratakan diratakan dengan adukan spesi sesuai dengan papan begisting untuk memudahkan pengecoran.

§ penempatan besi plat dan besi sloof khusus untuk tulangan berulir berada ditengah bangunan (membujur) karena menerima beban yang lebih besar daripada dipinggir yang memakai tulangan polos.


Tulangan Pondasi Plat Lajur

§ tempatkan papan begisting sebagai tempat cetakan cor beton dengan menentukan ketinggian plat, kemudian menyusul tulangan plat dan sloof.


Penempatan Papan Bekesting

§ Bersihkan tulangan besi plat dan sloof dengan air untuk mengurangi timbunan lumpur/tanah yang menempel pada besi,bertujuan agar tulangan dan adukan beton mempunyai daya rekat yang cukup.



Pembersihan Lokasi Sebelum Pengecoran

§ Siapkan talang untuk penyaluran beton Ready Mix dari Mobil ke tempat pengecoran



Talang Untuk Pengecoran Pengerjaan Pengecoran dengan Talang

§ Setelah kegiatan pengecoran selesai ratakan hasil pengecoran yang belum rata.



Pekerjaan Perataan Hasil Pengecoran

* Pelaksanaan Pengecoran Beton Kolom

Bahan :

· beton cor 1:2:3

· papan bekisting

Pelaksanaan :

· ikat urat kolom sebelumnya pada sloof dengan menentukan terlebih dahulu titik-titik sebagai penyalur beban.

· cor beton pada kolom praktis dan kolom struktur mengikuti ketinggian pasangan dinding batu bata.



Pengecoran Beton Kolom

* Pelaksanaan Pemasangan Batu Bata /Dinding

Bahan :

· batu bata (sesuai dengan luasan m2).

· luluhan : pasir, semen, air.

Pelaksanaan :

· sebelum dipasang batu bata dibersihkan (direndam dalam air) dimaksudkan supaya bersih dan dapat menyatu dengan luluhan.

· peletakan batu bata pertama sebagai acuan pada ujung-ujung yang kemudian diberi tali supaya ketinggiannya lurus.

· penggunaan bandul yang dimaksudkan supaya tembok tidak miring.



Pengerjaan Pemasangan Batu Bata

* Pelaksanaan Pengecoran Balok/Plat Lantai

Bahan :

· Besi ¢ 10

· Besi ¢ 8

· Kawat Bendrat

· Multiplek

· Kayu

· Beton : semen : pasir : kerikil ; 1 : 2 : 3 (Ready Mix)

· Vibrator

Pelaksanaan :

· Pertama-tama dibuat tiang penopang dari kayu yang diatasnya diletakkan multipleks untuk papan cor/dak.



Pemasangan Kayu Penopang Untuk Plat Lantai

· Setelah persiapan tempat selesai kemudian diatasnya dikasih tulangan besi ¢ 10 dan Besi ¢ 8 untuk plat. Besi dipasang dan diikat dengan kawat bendrat untuk menyatukan tulangan.



Pengerjaan Balok Pemasangan Balok pada Papan Bekisting

· Setelah selasai pembuatan penulangan maka siap dilakukan pengecoran (pengecoran harus selesai satu kapling tidak boleh dikasih jarak/selang beberapa hari utnuk pengerasan dimaksudkan hasil beton menyatu dengan sempurna).



Pengecoran Dengan Ready Mix Pemakaian Vibrator dalam Pengecoran

* Pelaksanaan Kusen Pintu dan Jendela

Bahan :

· Kayu untuk kusen 6/15

· Kayu penopang

· Paku

· Benangan + bandul keseimbangan

· Pipa karet isi air sebagai alat siku kusen

· Luluhan, semen, pasir, air

Pelaksanaan :

· Sebelum dipasang kusen di cek dahulu sudutnya dengan penggaris siku. Hal ini diaksudkan untuk mengetahui sudut supaya lurus dan tidak miring.

· Letakkan kusen sesuai pada titik tembak yang telah ditentukan.

· Kemudian kusen di pasang lurus dengan tembok, dibantu dengan benangan + bandul untuk memastikan posisinya lurus dengan tembok.

· Setelah dipastikan posisinya lurus kemudian dikasih penahan/penopang dengan kayu supaya posisinya tidak bergeser dan kemudian dikasih luluhan diantara sisi dinding dan kusen sebagai perekat.

* Pelaksanaan Plesteran dan Benangan

Bahan :

· luluhan/spesi ; 1semen :4 pasir

Pelaksanaan :

· siapkan adukan spesi dengan perbandingan 1: 4

· siram permukaan dinding batu bata dengan air, agar lebih mudah merekatkan spesi dengan dinding batu bata.

· Buat acuan plesteran pada dinding setebal ± 1,5 cm mengelilingi ± 2 x 2 m.

· Kemudian beri plesteran pada dinding dengan mengikuti acuan yang sudah ada.

* Pelaksanaan Utilitas dan Drainase

Bahan :

· pipa PVC 2,5”.

· knee.

· kawat kisi (kawat ayam).

Pelaksanaan :

· bungkus pipa dengan kawat kisi + knee.



Pemasangan Kawat Kisi Pada Pipa PVC

· letakkan pipa sesuai dengan titik-titik saluran pembuangan (diletakkan disebelah kolom).



Pemasangan Pipa PVC

· cor bagian luar pipa bersamaan dengan pengecoran kolom yang mengikuti ketinggian pasangan batubata.

Pengecoran Pipa PVC